Pilih Mana, Jadi Supplier atau Reseller?



Menjadi Reseller


Anda yang sudah ada keinginan berjualan online, tidak usah ragu untuk memulai. Siapapun punya hak yang sama untuk menjadi seorang entrepreneur dengan omset tinggi dari berjualan online. Asal Anda sungguh-sungguh, pasti ada jalan. Akan lucu jika Anda iri terhadap teman-teman yang sudah sukses jualan online, tapi Anda tidak punya semangat untuk mengikuti jalan mereka dengan memulainya. 

Bila alasan Anda bingung ingin jual apa, lakukanlah hal yang cukup gila namun sederhana. Anda pasti memiliki barang kesukaan dan kini sudah bosan. Bila Anda yakin barang itu ada yang menginginkannya lagi, cobalah jual barang itu melalui sosial media atau marketplace yang sudah ternama. Bila ada yang berminat, berarti Anda telah kehilangan sebuah barang yang Anda sukai. Padahal tanpa Anda sadari, itu adalah kesuksesan pertama Anda dalam menjual sesuatu. Orang yang memiliki jiwa pengusaha dengan berhasil melakukan transaksi pertamanya, akan ingin ada transaksi kedua, ketiga, dst. Ide-ide akan muncul secara otomatis bagaimana Anda akan mendapatkan barang yang Anda sukai tadi lalu dapat Anda jual kembali. 
Dari situ, apa Anda sudah ada bayangan barang kesukaan apa yang akan Anda jual?

Banyak cara yang ke depannya dapat Anda lakukan dalam memperoleh barang untuk dijual kembali. Bila Anda merasa belum waktunya untuk menjadi supplier yang membutuhkan modal besar, Anda dapat menjadi seorang reseller atau dropshipper.  Tidak ada modal yang perlu Anda keluarkan dalam menjalankan bisnis sebagai seorang reseller. Bila ada order, Anda cukup memforward pesanan Anda kepada supplier, untuk dikirim langsung dari tempat supplier dengan pengirim atas nama Anda sebagai seller. Risikonya pun kecil, Anda tidak perlu menyetok produk. Sehingga Anda tidak perlu khawatir akan produk yang tidak laku dan menjadi stok mati. Selain itu, list produk juga bertambah cepat, sehingga Anda mempunyai banyak pilihan variatif yang akan ditawarkan kepada konsumen setiap waktunya.

Namun perlu Anda ingat juga, bisnis online dengan menjadi reseller juga memiliki kelemahan. Anda tidak bisa mendapat margin besar karena Anda hanya mengambil komisi sekian persen dari setiap barang yang laku. Saingan Anda pun cukup banyak, karena seorang supplier bisa saja membina beberapa orang reseller yang juga menjalani sistem dropshipping.

Lalu, bagaimana agar tetap bisa survive menjadi seorang reseller? Seorang pebisnis e-commerce Danny Baskara memberikan tips agar seorang reseller dapat tetap survive dalam bisnis onlinenya.  

  • Pertama, product list & description. Seorang reseller harus bermain pada ranah copy writing agar setiap produk memiliki daya jual yang tinggi. Tulis deskripsi yang lengkap, kelebihan produk, dan benefit yang akan didapatkan buyer bila membeli produknya. Hindari meng-copy paste dari toko online lain, karena malah akan mencoreng nama baik pelaku bisnis tersebut. Bila tidak mampu menulis dengan baik, minta tolong orang lain atau meng-outsorce orang yang berkompeten dalam bidang copy writing di bidang pemasaran bisnis. 
  • Kedua, customer management. Ini yang sangat penting bagi setiap pelaku bisnis, termasuk reseller atau dropshipper. Seorang seller harus menjalin komunikasi dengan customer pasca melakukan order. Tanyakan apa dia puas dengan produk, pelayanan, pemackingan barang, sampai proses pengiriman. Bila kurang puas, seller harus meminta maaf dan akan mengevaluasi agar dalam transaksi mendatang tidak terjadi hal serupa.

Nah, itulah kelebihan dan kekurangan menjadi reseller. Untuk memulai berbisnis online, kesampingkan keinginan untuk menjadi supplier bila Anda terbentur pada dana dan belum mengetahui pasar. Anda dapat berkembang dengan menjadi supplier jika Anda telah sukses menjadi seorang reseller. Sebagai seorang reseller, saya bilang cukup mudah untuk memulainya. Tapi bukan berarti bisa dengan santai untuk menjalaninya. Anda tidak akan dapat apa-apa bila seperti itu. Bila Anda memilih menjadi reseller lalu menjalaninya dengan sungguh-sungguh seperti tips Danny Baskara di atas, niscaya kolam uang akan bisa Anda miliki.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

1 Response to "Pilih Mana, Jadi Supplier atau Reseller?"